Kesehatan | 15 October 2022

Yuk, Bongkar 7 Mitos vs Fakta Cuci Tangan yang Sering Salah Kaprah

Bagikan artikel
E-mail
Facebook
Whatsapp
Twitter
image

Sejak pandemi lalu, cuci tangan menjadi hal wajib di seluruh dunia. Indonesia sendiri, hampir seluruh spot di tiap tempat digunakan untuk area cuci tangan. Pada 15 Oktober 2022 ditetapkan sebagai hari cuci tangan sedunia. Hari tersebut ditetapkan atas dasar pentingnya mencuci tangan untuk dapat terhindar dari berbagai infeksi, virus yang bisa membahayakan tubuh kita. Namun, masih banyak informasi yang salah lho di kalangan masyarakat terkait cuci tangan yang baik dan benar. Yuk, simak mitos dan fakta untuk cuci tangan yang baik dan benar! Biar kamu dan keluarga gak salah lagi, moms! 

1. Mitos vs fakta: Cuci Tangan Pakai Air Panas Lebih Efektif Bunuh Kuman

Banyak orang percaya bahwa cuci tangan pakai air panas lebih efektif untuk membunuh virus dan kuman. Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) suhu air tidak menjadi faktor utama dalam membunuh bakteri dan kuman. Penggunaan air dingin maupun air panas saat mencuci tangan sama-sama efektif dalam membunuh kuman dan bakteri asalkan kamu menggunakan sabun cuci tangan dalam pengaplikasiannya. 

2. Mitos vs Fakta: Tangan Tidak Perlu Dikeringkan Setelah Dicuci

Cuci tangan sudah rajin, tapi kok masih terkena penyakit akibat bakteri, ya? Hmm, sepertinya kamu lupa untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan nih. Mengeringkan tangan setelah dicuci merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, tangan yang lembab dan basah meningkatkan potensi infeksi silang maupun kontaminasi dari lingkungan. Bakteri dan kuman akan mudah tumbuh di lingkungan yang basah dan lembab. Oleh sebab itu, keringkan tangan kamu setelah mengikuti 6 langkah cara efektif mencuci tangan ya! 

3. Mitos vs Fakta: Hand Dryer Paling Higienis

Jika kita pergi ke mall atau tempat umum lainnya, biasanya seringkali kita temukan hand dryer untuk mengeringkan tangan setelah proses cuci tangan 5 langkah dari Kemenkes. Hand dryer seringkali digunakan karena dianggap lebih praktis dalam proses pengeringan. Namun, penggunaan hand dryer tidak lebih higienis dibandingkan penggunaan tisu setelah cuci tangan pakai sabun. Mesin pengering tangan tersebut berpotensi menyebarkan bakteri dan kuman ke area tubuh lainnya akibat dari udara yang digunakan maupun kontaminasi dari dalam penyaring mesin. 

4. Mitos vs Fakta: Hand Sanitizers Bisa Menggantikan Cuci Tangan

Hand sanitizer diklaim dapat dengan mudah dan praktis menghilangkan kuman dan bakteri tak kasat mata yang hinggap di tangan kita. Namun apakah benar hand sanitizers bisa menggantikan cuci tangan? Jawabannya adalah tidak. Cuci tangan menggunakan sabun cair tetap menjadi hal penting untuk membersihkan kotoran sekaligus membasmi bakteri dan kuman secara tuntas. Penggunaan hand sanitizers hanya akan membuat bakteri dan kuman pingsan dalam sekejap. Hand sanitizers dapat digunakan dalam keadaan yang memang tidak memungkinkan untuk cuci tangan. Namun faktanya, hand sanitizers sama sekali tidak bisa menggantikan cuci tangan menggunakan sabun, ya! 

5. Mitos vs Fakta: Tidak Ada Pengaruhnya Lama Waktu Cuci Tangan dan Kebersihan 

Acap kali kita temui orang yang mencuci tangan dengan waktu singkat akibat tidak sabar atau mungkin terburu-buru akan suatu hal. Namun ternyata, lama waktu mencuci tangan akan berpengaruh terhadap efektivitas dan kebersihan tangan kita lho! Menurut WHO, standar waktu mencuci tangan ialah 20 - 30 detik. Mencuci tangan dalam jangka waktu tersebut terbukti lebih efektif membunuh kuman dan bakteri serta terjamin kebersihannya daripada orang yang mencuci tangan dengan waktu yang lebih singkat. Fakta pengaruh standar waktu mencuci tangan ini perlu kita perhatikan agar tangan kita terbebas dari kuman dan bakteri jahat. 

6. Mitos vs Fakta: Cuci Tangan Hanya Perlu Setelah Dari Toilet dan Sebelum Masak

Cuci tangan setelah dari toilet dan sebelum masak memang merupakan waktu yang tepat. Namun faktanya, cuci tangan tidak hanya diperlukan untuk kedua waktu tersebut saja, namun juga di waktu-waktu lain seperti setelah mengunjungi tempat rawan bakteri seperti rumah sakit, tempat sampah atau setelah memegang gadget. Pastikan selalu terapkan waktu cuci tangan yang tepat sekaligus aplikasikan cara cuci tangan 7 langkah menurut WHO, ya!

7. Mitos vs Fakta: Cuci Tangan Sebaiknya Menggunakan Sabun

Selain menggunakan air yang mengalir, faktanya saat cuci tangan kamu juga disarankan untuk menggunakan sabun. Pasalnya, cuci tangan menggunakan sabun dan air terbukti lebih efektif dalam membunuh kuman atau bakteri berbahaya yang menempel pada kulit.

Untuk kebutuhan cuci tangan sehari-hari, kamu bisa coba pakai sabun cuci tangan Biodef varian Mint + Yuzu. Jika kamu pecinta green tea, kamu juga bisa gunakan sabun cuci tangan Biodef Mint + Green tea, moms! Diformulasi dengan bahan alami yang aman dan lembut di kulit sensitif serta teruji secara klinis 99.9%, Biodef bekerja lebih maksimal dalam melawan kuman dan bakteri. Tidak hanya itu, kandungan pelembab di dalamnya juga bisa menjaga hidrasi kulit kamu secara maksimal, sehingga kulit tidak menjadi kering setelah mencuci tangan.

Nah, itu tadi adalah beberapa mitos dan fakta cuci tangan yang sering salah kaprah. Jadi, mulai sekarang ingat untuk selalu cuci tangan sesuai dengan fakta-fakta yang sudah teruji dan disarankan oleh WHO ya, moms! Jangan lupa juga pakai sabun cuci tangan Biodef agar bersih maksimal dan terhindar dari berbagai virus serta kotoran. Yuk, beli produk sabun cuci tangan dengan proteksi lebih dari Biodef via Tokopedia dan Tiktok Shop , moms!

Dapatkan berbagai informasi menarik dan promo spesial untuk Moms dan keluarga di rumah dari Biodef. Daftar sekarang!